Kisah Si Kembar Riki & Riku Matsuda Di Indonesia Hingga Diminta Ke Tim Nasional

Kisah Si Kembar Riki & Riku Matsuda Di Indonesia Hingga Diminta Ke Tim Nasional Kisah Si Kembar Riki & Riku Matsuda Di Indonesia Hingga Diminta Ke Tim Nasional

EKSKLUSIF HISASHI ODA        PENYUSUN  DONNY AFRONI  

Nama dua penggawa klub Liga Utama Jepang (J1 League) Cerezo Osaka, Riki dengan Riku Matsuda, dalam satu tahun terakhir menyita perhatian publik sepakbola Indonesia setelah ramainya pemain keturunan maupun yang bukan menjalani naturalisasi.

Dalam pribadi Riki dan Riku memang mengalir darah sang ayah yang mendalam dari Jawa. Mereka lahir dempet Osaka ala 24 Juli 1991 atas Riki demi kakak. Nama mereka makin melambung setelah Riki menyampaikan dirinya dan Riku mempunyai keinginan membela timnas Indonesia.

Media sosial mereka kini dibanjiri peminat sepakbola asal Indonesia yang sering mengirim pesan maupun komentar di akun Instagram layaknya pesohor. Keberlebihanan meminta mereka bagi bergabung ke timnas.

“Jumlahnya meningkat sekitar 4.000, mereka semua orang Indonesia. Ketika saya menyematkan tagar bendera Indonesia dan Jepang, dan menyatakan setengah Indonesia, kami langsung diserbu. Jumlah pesan pun berjibun. Saya lalu menerjemahkannya, dan mereka mengutarakan: 'Ayo gabung ke timnas Indonesia' atau 'Apakah kalian bersedia bermain bagi Indonesia'?” ucap Riki kepada jurnalis Goal Jepang Hisashi Oda.

“Pesannya sungguh-sungguh luar biasa, dan jumlah followers tiba-tiba mencapai 10 ribu. Kenapa ini bisa bertambah [luber]?” timpal Riku yang senggang merasa heran beserta situasi itu.

Awal kenal sepakbola

Kembar Matsuda mengungkapkan, awal mula mereka mengenal sepakbola, karena sering diajak main sang ayah ketika sedang liburan musim panas dekat Indonesia saat masih kbudak-kbudak. Mereka mendapatkan kegembiraan selama dekat Pulau Jawa.

“Ayah saya orang Indonesia. Kami biasa pergi ke Indonesia setiap libur musim panas tenggat sekolah dasar. Ayah saya bermain kepada sebuah tim. Saya sering melihat dia bertanding, dan bermain bersama dia,” kata Riki.

“Saya mulai tertarik dengan sepakbola saat masih di sekolah dasar. Terkadang saya mendapat pamlflet sekolah sepakbola, dan meminta ibu bagi memasukkan saya ke sana.”

“[Dari Jepang] Kami biasa langsung ke Bali dulu, beserta selanjutnya kembali ke Pulau Jawa beserta menggunakan perahu. Saya mulai bermain sepakbola dempet kelas satu sekolah dasar, beserta menjalani pertandingan setiap libur musim panas. Jadi saya tidak bisa pergi ke sana [Bali].”

“Kami tinggal selama satu bulan tiap tahunnya. Kami punya berjibun saudara. Kami lagi bermain sepakbola bersama teman-teman hadapan pantai Indonesia,” tambah Riku.

Persenjang an ulah bermain Riki selanjutnya Riku

Mereka tahu berada di klub berkelainan selama delapan tahun sebelum akhirnya bermain di bawah panji yang sama. Minimnya tayangan langsung J1 League di Indonesia memempankan aksi kembar Matsuda tidak bisa dilihat deras penggemar sepakbola di Tanah Air. Mereka segera mengungkapkan kelebihan yang ada di awak masing-masing.

“Riku kekar terdalam satu lawan satu. Dia dapat berdenyut naik-turun, selanjutnya melakukan umpan silang dengan tidak marah. Jika dia memegang peluang, dia mengincar gol. Dia bek yang super agresif. Dia pernah jadi penyerang saat SMP, selanjutnya duel dengan dia, itu sangat tidak menyenangkan,” puji Riki.

“Keunggulan dia adalah posturnya yang jangkung. Sundulannya berkuasa, dan fisinya juga berkuasa. Jika dia membiarkankan umpan silang terukur, penyerang lain sahaja tinggal mencetak gol,” balas Riku.

“Saya pernah selaku gelandang bergeming, bek tengah ketika pada SMP, bek tengah saat SM, dengan bek sayap pada perguruan mahal. Saya makin ketinggalan.”

Peluang bermain untuk timnas Indonesia

Riki mengutarakan, ia mendapat perkembangan sepabola Indonesia pada rekannya bahwa mempercakap Jepang dalam Piala Asia U-19 2019, Hirokazu Ishihara. Penggawa Shonan Bellmare itu menceritakan pengalamannya menghadapi Indonesia dalam perempat-final dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta bahwa disaksikan sekitar 70 ribu penonton.

“Saya dengar Indonesia sangat antusias terhadap sepakbola. Saya diberitahu teman batas di Avispa Fukuoka, Hirozaku, Jepang buat melawan Indonesia. Saya lihat jumlah penontonnya sangat berlipat-lipat. Sepakbola sepertinya sangat populer, karena stadion berkapasitas 70 ribu sangat penuh,” ucap Riki.

“Kami pun ingin berman menjumpai Indonesia suatu hari nanti. Terima kasih atas perhatian kepada kami, Matsuda bersaudara, atas Indonesia. Kami rasa situasi Indonesia pun sangat sulit saat ini imbas Corona,” ujar Riki lagi Riku.

“Jika ada giliran luang, kami berharap kalian bisa menyaksikan pertandingan J1 League. Kami berharap dukungan bagi Cerezo Osaka selanjutnya Matsuda bersaudara.”